Langsung ke konten utama

Postingan

Coretan Terkini

Gedung Merdeka di kala malam

Tak jauh dari Masjid Agung, disekitar Jalan Asia-Afrika terdapat jajaran bangunan tua peninggalan Belanda. Salah satunya menjadi ikon sejarah Kota Bandung yaitu Gedung Merdeka. Setelah mendapat renovasi dan juga trotoar sepanjang Jalan Asia-Afrika dipercantik membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi. Hampir tiap hari Gedung Merdeka tidak sepi dari pengunjung. Bagian sisi kanan gedung yang dulu bernama Jalan Cikapundung Timur yang merupakan jalan umum, sekarang ditutup dan direnovasi menjadi sebuah jalan yang cantik. Jalan aspal diganti dengan paving blok yang rapi, dengan lampu hias dan bangku taman yang cantik. Pagar sisi jalan yang membatasi jalan dengan Sungai Cikapundung juga dipugar. Di ujung jalan yang mengarah ke Jalan ABC terdapat Cikapundung River Spot, yang biasa digunakan untuk pertunjukan sepert pentas seni.  Dari Masjid Agung saya dan adik saya nyebrang jalan di depan Menara BRI menuju Gedung Merdeka. Malam hari sekitaran Gedung Merdeka
Postingan terbaru

Ramai Malam Di Masjid Agung Bandung

Suara kumandang adzan isya dari Masjid Agung merdu terdengar memecah keramaian malam Kota Bandung. Suasana pengunjung terlihat ramai walaupun bukan akhir pekan. Karena tempatnya yang berdekatan dengan tempat perbelanjaan dan gedung bersejarah Bandung yaitu Gedung Merdeka, membuat tempat ini menjadi titik kumpul favorit warga Bandung untuk sekedar mencari hiburan yang murah meriah. Selepas dari Caringin Tilu di postingan sebelumnya. Adik saya minta untuk diantar membeli jaket dan topi. Tanpa berpikir panjang saya mengajak ke Mall Parahyangan sambil menikmati suasana malam di sekitar Masjid Agung. Posisi mall ini tepat berada di samping Masjid Agung. Tapi karena kekurangan informasi, ternyata banyak dari pelapak yang sudah menutup tokonya. Setelah menunaikan kewajiban sholat isya, kami duduk disekitar halaman Masjid Agung. Pengunjung nampak memadati halaman masjid atau biasa disebut dengan Alun-alun Masjid Agung. Lalu lalang pengunjung berseliweran di depan kami. Banyak para pen

Seruput Kopi Di Caringin Tilu

Ada semacam kebingungan dalam memulai cerita di blog ini. Bingung mau mulai dari mana. Cerita apa yang kira-kira menarik untuk dibagi. Hhmm…tapi ya sudah lah, cerita apa adanya saja lagian blog ini juga ala kadarnya. Menarik gak menarik, biar para pembaca saja yang menilai yang sudah sudi mampir di blog ini. Kebanyakan bingung malah gak jadi cerita hehehe… Saya mulai dari kopi. Karena kebetulan secangkir kopi menemani saya saat bikin coretan di blog ini. Yaa...kopi panas sangat cocok buat teman santai sambil ngobrol ngalor-ngidul. Salah satu tempat favorite saya ngopi di Bandung ada di Caringin Tilu. Warung-warung kopi sederhana berjajar di sepanjang jalan yang letaknya di perbukitan. Pemandangan indah Kota Bandung dapat dilihat dari tempat ini. Sore hari menjelang suara adzan magrib berkumandang di akhir bulan mei 2017. Saya mengajak adik saya, pergi menikmati secangkir kopi panas di Caringin Tilu. Kebetulan adik saya sedang berkunjung menengok kakaknya yang kesepian di peran

Coretan Blog

Sedikit coretan pengisi waktu dikala senggang. Dikala hasrat untuk bercerita pengen tersalurkan dalam sebuah media. Entah cerita apa yang harus saya mulai. Begitu banyak cerita yang ingin saya coretkan dalam tulisan saya. Lewat blog ini cerita-cerita yang terlewatkan ingin saya tuangkan. Walaupun hanya sedikit cerita yang tercoretkan dalam blog ala kadarnya ini. Semoga memberi sesuatu yang berarti atau bahkan inspirasi Hue hee hee… Terima kasih sudah sudi mampir sejenak di blog ala kadarnya yang dibuat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Baca dan nikmati saja adanya…  Pantai Sawarna

Kopi dan Air Hujan

Panas terik matahari cepat berlalu. Seakan hanya sekedar menyapa dan tersenyum sesaat. Awan hitam sepertinya enggan berlama-lama tuk bersembunyi. Datang tergesa menutup rupa matahari. Mengusir awan terang dan berganti hitam. Datang membawa jutaan rintik air hujan.  Begitulah, hari-hari di kota ini ketika musim hujan tiba. Kota yang telah saya tinggali sekitar hampir 8 tahun. Kota tempat perantauan saya yang pertama ketika pergi meninggalkan kampung halaman. Kota tersebut adalah Bandung. Kota cantik dengan sejuta pesonanya.  Secangkir kopi panas menemani disaat hujan mengguyur dengan derasnya. Wajah siang berubah menjadi sore hari. Suara adzan dzuhur terselip diantara gemuruh derasnya air hujan. Sayup-sayup tipis terdengar. Dingin mulai terasa merambati badan yang kurus ini. Dan kopi panas pun sedikit mengobati. Seakan kopi menjadi teman yang pas dikala hujan mendera. Menemani disela waktu saya membuat blog ini. Masih dengan suara gemuruh hujan yang sepertinya akan berlangs